"Hahahahah" Riyan tertawa.
"Anjiir lu yan, tadi lu kagak bilang kalo Pak Gerry di belakang gua, gua kan malu sendiri tadi jelek-jelekin doi" Rudi berkata.
"Ye abis lu sih, tiap hari ngomongin SiGer dari belakang mulu, yakan gua kasih kesempatan lu ngomong jelas sama doi Rud" Jawab Riyan sambil ketawa.
"Ye kagak gitu juga keleus, parahan lu kagak manggil pak Gerry etapi siGer" balas Rudi.
*Tania mendatangi Rudi dan Riyan yang sedang asyik ngobrol di meja kantin kampus*
"Selamat Siang pasangan homo" Tania menepuk Rudi dari belakang.
"Djancuk, rame cuk dikantin" -_- jawab Rudi.
"Kemesraan kita buat privasi kita doang ya gak Rud" Riyan sambil membelai rambut Rudi.
"Iya dong hahahha" balas Rudi dengan kedipan mata menggoda.
"Apaan sih lu Rud mendalami banget peran homo nya hahah" Riyan menoyor Rudi.
"Kalian cocok loh hahaha" Balas Tania.
"Yaelah kami bercanda kalik Tan" Jawab Rudi
"BTW, malam minggu mau kemana lu Yan Rud? Nonton yuk bareng Bella, Jhoni, Agung, sama Rita" ajak Tania
"Tuh yan ada Rita hahaha" Rudi sambil tertawa.
"Gua udah jadian cuy sama Nisa, Rita masa lalu gua doang, embat dah, gua kan setia sama Nisa" jawab Riyan.
"Eh gua ke kelas dulu ya" Tania cabut.
************
Malam minggu, malam yang ditunggu anak muda pun tiba. Riyan dan pacarnya (Nisa) malam mingguan bersama di salah satu tempat makan di sudut kota Jogja. Sedangkan Rudi dikostan, dia sibuk nyicil tugas dari dosennya. Namun, Rudi gelisah, hatinya gusar, pikirannya kalut, dia tak dapat memulai pekerjaannya. Rudi memikirkan seorang yang dicintainya alias galau.
"Lu tahu gak sih selama ini tuh gua mencintai lu dalam diam. Aku harus gimana coba ke kamu. Aku tidak dapat menjadi diriku sendiri saat bersamamu. Aku menahan diriku. Aku tak tahan rasanya menahan semua ini. Apa aku harus memulai menjadi diriku saat bersamamu. Jika itu jalan yang mampu membuatku merasa lebih lega, aku mau lakukan itu, tapi aku butuh waktu dan situasi pas... ARGHHH galau cuk~" kata hati Rudi
Tulalit tulalit, tulalit tulalit *henpon Rudi berdering*
"Asu ban ku bocor cuk, reneo lah" cakap Riyan
"Enggak Assalamu'alaikum atau apa, emalah misuh misuh, Djancuk" Jawab Rudi
"Yo sorry lah, sini jemput gua di Monjali" Kata Riyan.
"Hmmm iya iya bentar ya, AssalamuaILOVEYOU eh assalamu'alaikum" jawab Rudi
"Hahahahkoplak, walaikumsalam" balas Riyan
************
"Makasih ya Rud, eh maen bentar yuk ke 0km katanya ada pentas seni jalanan" pinta Riyan
"Yuk, emmm bawa motor satu aja ya, motor mu aja, aku entar boncenglah" jawab Rudi
Singkatnya: Rudi dibonceng oleh Riyan ke 0km. Lalu mereka nonton pentas seni jalanan selama 2 jam dan mereka pulang. Sesampenya dikostan Rudi....
"Makasih lagi ya Rud, udah mau gua ajakin ke 0km heheh" kata Riyan sambil meringis.
"Iya santai ajelah, katanya lu mau pinjem catetan gua?" tanya Rudi.
"Oh iya sekalian ajarin gua matkulnya pak Fikri bentar dong" pinta Riyan
"Iye, yaudah parkir dalem aja" ajak Rudi.
------------------
Rudi pun mengajari Riyan dengan segala jurusnya tentang matkul pak Fikri. Dan Riyan mendapat pencerahan dari Rudi, Riyan mulai mengerti sedikit dengan matkul itu. Riyanpun pamit tapi.....
"Yan sebelum lu pulang, gua mau ngomong sesuatu nih sama elu" Rudi menunduk
"Apaansih Rud, udah ngomong aja, sante aja kalik sama gua" Riyan memegang pundak Rudi
"Tapi lu musti janji sama gua, setelah lu denger kata kata dari gua, elu jangan marah sama gua, jangan ngejauh dari gua dan pokoknya jangan deh yang buruk-buruk" timpal Rudi semakin menunduk
"Mau ngomong apa sih Rud?" tanya Rudi
"Te Amo" Rudi menatap mata Riyan dalam.
"Rud... Lu kemasukan apaan coba" canda Riyan
"Selama ini aku cinta sama kamu dalam diamku, dalam candaku, dalam "haha"ku... semua perasaan ku ke kamu aku tutupi dengan candaan kita, lebih tepatnya aku. Ini mungkin aneh bagimu, tapi ini yang aku rasa. Aku merasakan hal yang dinamakan cinta kepadamu, hanya dirimu. Entah sekarang mungkin aku sedang melakukan hal terbodoh yang aku pernah lakukan, mungkin kamu juga menganggapnya seperti itu. Tapi izinkan aku sekali ini saja melepaskan semua perasaan yang sudah terlanjur lama dihatiku. Dan agar aku merasakan lega entah kamu mau jawab apa ke aku Yan." jelas Rudi
"Rud, gua kaget lu bilang ini sama gua. Gua bingung harus ngomong gimana ke elu" jawab Riyan
"Kenapa harus bingung Yan?" tanya Rudi
"Gua juga sayang sama elo" Riyan memegang tangan Rudi
"Jadi lu..." perkataan Rudi terputus, Riyan menyium bibir Rudi.
Dan mereka pun mulai memainkan permainan mereka dikamar BUNG. Mulai memasukan bola ke gawang BUNG. Dan terjadi adu kamar yang sengit BUNG dan dan dan .... aaahhhh sudahlah sampai disini saja.. Terima kasih udah berbasah ria *eh udah baca, see you~
"Anjiir lu yan, tadi lu kagak bilang kalo Pak Gerry di belakang gua, gua kan malu sendiri tadi jelek-jelekin doi" Rudi berkata.
"Ye abis lu sih, tiap hari ngomongin SiGer dari belakang mulu, yakan gua kasih kesempatan lu ngomong jelas sama doi Rud" Jawab Riyan sambil ketawa.
"Ye kagak gitu juga keleus, parahan lu kagak manggil pak Gerry etapi siGer" balas Rudi.
*Tania mendatangi Rudi dan Riyan yang sedang asyik ngobrol di meja kantin kampus*
"Selamat Siang pasangan homo" Tania menepuk Rudi dari belakang.
"
"Kemesraan kita buat privasi kita doang ya gak Rud" Riyan sambil membelai rambut Rudi.
"Iya dong hahahha" balas Rudi dengan kedipan mata menggoda.
"Apaan sih lu Rud mendalami banget peran homo nya hahah" Riyan menoyor Rudi.
"Kalian cocok loh hahaha" Balas Tania.
"Yaelah kami bercanda kalik Tan" Jawab Rudi
"BTW, malam minggu mau kemana lu Yan Rud? Nonton yuk bareng Bella, Jhoni, Agung, sama Rita" ajak Tania
"Tuh yan ada Rita hahaha" Rudi sambil tertawa.
"Gua udah jadian cuy sama Nisa, Rita masa lalu gua doang, embat dah, gua kan setia sama Nisa" jawab Riyan.
"Eh gua ke kelas dulu ya" Tania cabut.
************
Malam minggu, malam yang ditunggu anak muda pun tiba. Riyan dan pacarnya (Nisa) malam mingguan bersama di salah satu tempat makan di sudut kota Jogja. Sedangkan Rudi dikostan, dia sibuk nyicil tugas dari dosennya. Namun, Rudi gelisah, hatinya gusar, pikirannya kalut, dia tak dapat memulai pekerjaannya. Rudi memikirkan seorang yang dicintainya alias galau.
"Lu tahu gak sih selama ini tuh gua mencintai lu dalam diam. Aku harus gimana coba ke kamu. Aku tidak dapat menjadi diriku sendiri saat bersamamu. Aku menahan diriku. Aku tak tahan rasanya menahan semua ini. Apa aku harus memulai menjadi diriku saat bersamamu. Jika itu jalan yang mampu membuatku merasa lebih lega, aku mau lakukan itu, tapi aku butuh waktu dan situasi pas... ARGHHH galau cuk~" kata hati Rudi
Tulalit tulalit, tulalit tulalit *henpon Rudi berdering*
"
"Enggak Assalamu'alaikum atau apa, emalah misuh misuh, Djancuk" Jawab Rudi
"Yo sorry lah, sini jemput gua di Monjali" Kata Riyan.
"Hmmm iya iya bentar ya, AssalamuaILOVEYOU eh assalamu'alaikum" jawab Rudi
"Hahahah
************
"Makasih ya Rud, eh maen bentar yuk ke 0km katanya ada pentas seni jalanan" pinta Riyan
"Yuk, emmm bawa motor satu aja ya, motor mu aja, aku entar boncenglah" jawab Rudi
Singkatnya: Rudi dibonceng oleh Riyan ke 0km. Lalu mereka nonton pentas seni jalanan selama 2 jam dan mereka pulang. Sesampenya dikostan Rudi....
"Makasih lagi ya Rud, udah mau gua ajakin ke 0km heheh" kata Riyan sambil meringis.
"Iya santai ajelah, katanya lu mau pinjem catetan gua?" tanya Rudi.
"Oh iya sekalian ajarin gua matkulnya pak Fikri bentar dong" pinta Riyan
"Iye, yaudah parkir dalem aja" ajak Rudi.
------------------
Rudi pun mengajari Riyan dengan segala jurusnya tentang matkul pak Fikri. Dan Riyan mendapat pencerahan dari Rudi, Riyan mulai mengerti sedikit dengan matkul itu. Riyanpun pamit tapi.....
"Yan sebelum lu pulang, gua mau ngomong sesuatu nih sama elu" Rudi menunduk
"Apaansih Rud, udah ngomong aja, sante aja kalik sama gua" Riyan memegang pundak Rudi
"Tapi lu musti janji sama gua, setelah lu denger kata kata dari gua, elu jangan marah sama gua, jangan ngejauh dari gua dan pokoknya jangan deh yang buruk-buruk" timpal Rudi semakin menunduk
"Mau ngomong apa sih Rud?" tanya Rudi
"Te Amo" Rudi menatap mata Riyan dalam.
"Rud... Lu kemasukan apaan coba" canda Riyan
"Selama ini aku cinta sama kamu dalam diamku, dalam candaku, dalam "haha"ku... semua perasaan ku ke kamu aku tutupi dengan candaan kita, lebih tepatnya aku. Ini mungkin aneh bagimu, tapi ini yang aku rasa. Aku merasakan hal yang dinamakan cinta kepadamu, hanya dirimu. Entah sekarang mungkin aku sedang melakukan hal terbodoh yang aku pernah lakukan, mungkin kamu juga menganggapnya seperti itu. Tapi izinkan aku sekali ini saja melepaskan semua perasaan yang sudah terlanjur lama dihatiku. Dan agar aku merasakan lega entah kamu mau jawab apa ke aku Yan." jelas Rudi
"Rud, gua kaget lu bilang ini sama gua. Gua bingung harus ngomong gimana ke elu" jawab Riyan
"Kenapa harus bingung Yan?" tanya Rudi
"Gua juga sayang sama elo" Riyan memegang tangan Rudi
"Jadi lu..." perkataan Rudi terputus, Riyan menyium bibir Rudi.
Dan mereka pun mulai memainkan permainan mereka dikamar BUNG. Mulai memasukan bola ke gawang BUNG. Dan terjadi adu kamar yang sengit BUNG dan dan dan .... aaahhhh sudahlah sampai disini saja.. Terima kasih udah berbasah ria *eh udah baca, see you~
